OMG! | Gara-gara PES 2016


PES 2016, game terkenal yang sudah merubah hidupku. Memberiku banyak hikmah dan pelajaran.
Kawanku,
Tulisan ini dibuat untuk mengenang hikmah-hikmah dibalik game muda-mudi: PES 2016. Apakah saja hikmahnya itu? Benarkah game ini punya manfaat yang sungguh besar? Benarkah? 
Let's Check this out!


Laptopku yang bernama Leni | Stiker belakangnya aku sendiri yang buat lohh!!

Sejak lahir, aku sudah mengenal dan memiliki berbagai konsol game seperti gamebot, gba, ps1, ps2, dan pc. Namun, tidak satupun dari konsol-konsol tersebut yang ku kuasai. Lagipula, konsol game 'kan hanya alat untuk mendapat teman, pikirku.

Pertemuan dengan PES 2016

Aku bertemu game PES 2016 tepat diawal 2016 lalu. Saat itu gelar yang ku sandang sebagai pemain PES hanyalah sekedar "Pemain Cupu". Setiap orang yang bermain dengan ku pastilah 'membantai' selagi mengurangi kemampuannya. Ya, aku dianggap remeh (Walau memang benar seperti itulah adanya _-_)

Setiap orang yang bermain dengan ku pastilah 'membantai' selagi mengurangi kemampuannya. Ya, aku dianggap remeh....

Dianggap remeh itu menyakitkan kawan. Game PES 2016 pun kehilangan daya tariknya dimataku. Instead, aku lebih sering mencari game gampangan yang bisa kumenangkan. Selagi semua orang bersaing sengit dan melesat naik dari levelku di PES, aku mencari space lain untuk melesat pula. Tapi kusadari, bermain hebat sendiri di space yang tak digandrungi, takkan selamanya menyenangkan.

Salah satu poster PES 2016

Bertekad Jago PES 2016

Sebulan lalu (Mei), diwaktu libur aku pun bertekad akan jago bermain PES dalam 1 bulan kedepan. Tiap hari, selain ibadah, makan, mandi, dan membantu orangtua, aku bermain PES. Aku mulai dengan melawan musuh (komputer) dengan level beginner (pemula). Permainan melawan beginner dapat kumenangkan dengan mudah. Mungkin rasanya seperti saat temanku melawanku.

Setelah 5-6 pertandingan kulewati membantai beginner, aku naikkan 2 levelnya menjadi regular. Pertandingan melawan regular bisa dibilang gampang, namun pula susah. Gampang karena mereka seakan belajar dari gaya bermain kita. Diawal mereka bermain mudah, menjelang pertengahan babak mereka menunjukkan hasil analisis algoritma dari gaya bermainku. Tak jarang aku dikalahkan melawan level regular.

Difficulty levels dalam permainan PES. Btw, di PES 2016 ada level Super Star (lebih susah dari pada Top Player)

Kalah di permainan PES sudah menjadi trauma di kepalaku. Ketika kemenangan tak kunjung datang, aku hampir menyerah karena teringat saat-saat awal aku bermain PES. Rupanya, jalan yang cerah masih ditunjukkan padaku. Ada menu "training" di game PES!! Aku manfaatkan menu training tersebut, dan berlatih tips sesuai dengan porsinya.

Rupanya aku terkaget karena ternyata ada beberapa teknik khusus seperti placing, lob, crossing, dan lainnya. Dan ketika kita mengutamakan kerjasama tim (dengan melatih cara mengoper, timing mengoper dsb), kontrol bola diatas 50% sudah didepan mata. Terakhir ialah ketika kita mampu dengan benar memposisikan pemain-pemain kita ketika menyerang ataupun diserang; attack dan defense tim sudah takkan mampu terjebolkan oleh siapapun!

Menu training | Banyak pilihan jenis latihan yang diberi porsi masing-masing

Itu dia! Itu yang kulewatkan selama ini!

Setelah berlatih, aku hanya berlatih saja hingga lelah. Tidak pernah berfikir untuk mengujinya dengan teman yang dulu dengan pongah mengalahkanku di game PES. Sampai ketika temanku sendiri yang mengajakku bermain (karena laptopku ada game PES nya). Dalam hati aku yakin bahwa hari itu aku akan menang, dan takkan lagi diremehkan. Pertandingan dimulai. Lalu hasilnya:

"KALAH"

Tidak seterpuruk yang lalu, tapi aku kalah. Disini kesalahanku terletak pada tidak pernah menguji hasil latihan dengan melawan user/manusia. Sensasi melawan manusia itu sungguh berbeda. Manusia akan berteriak dan mengejek sekaligus menertawakan disetiap momen yang ada ketika bermain, komputer tidak. Manusia akan selebrasi dengan sombong hingga kita iri, komputer tidak. Manusia berfikir dengan otak, komputer dengan algoritma.

Disini kesalahanku terletak pada tidak pernah menguji hasil latihan dengan melawan user/manusia.

Akhirnya, aku lengkapi jalanku menjadi ahli game PES dengan banyak-banyak mengajak temanku bermain. 3-4 pertandingan pertama, aku sudah mampu mengimbangi teman-temanku namun ada pula saat aku kalah. Kali ini, perasaan kalah apapun akan kuanggap sebagai cobaan dan batu pijakan untuk maju. Aku berusaha agar tidak ada lagi trauma karena dikalahkan dan diremehkan. 10-11 pertandingan setelahnya, barulah kemenangan demi kemenangan kuraih.

Menemukan Hikmah 

Hei kawan,
Kemenangan-kemenangan inilah yang membuatku kembali mengingat bulan-bulan yang lalu disaat aku lemah dan rapuh akan game PES. Betapa tebing yang kini aku injak puncaknya begitu tinggi. Dan betapa curamnya jalan yang telah kulewati. Teringat pula ajaran Rasul untuk mencari hikmah disetiap momen yang kita lalui. Ternyata, melalui game PES ini, ku dapati berbagai hikmah cemerlang nan indah, yaitu: FOKUS, LATIHAN, dan UJIAN.

Bukan endorse film ini loh ya. Tapi quote nya bener itu: "Never lose focus!"

FOKUS. Ketika aku mulai menetapkan fokus dalam 1 bulan kedepan (dari Mei-Juni) untuk menguasai game PES 2016, setiap browsing tips-trik game, setiap memilih permainan untuk dimainkan, dan setiap ada teman yang kebosanan, PES 2016 menjadi prioritas utama baik untuk dicari tipsnya, dimainkan, atupun untuk menghilangkan kebosanan teman. Dengan fokus seperti ini, aku terhindarkan dari mencari game-game lain yang jikapun dapat kukuasai tidak memberi pengaruh terhadap skill bermain PES.

LATIHAN. Sesuai kata pelatih bola terkenal, Zidane Zidan, bahwa latihan memiliki periode dan porsinya, seperti makanan. Jika kekurangan kita akan lapar dan kehilangan momen latihan itu sendiri. Sedang jika kelebihan, kita akan kekembungan dan bosan lalu akhirnya tidak lagi bersemangat melanjutkan mengejar fokus. Dalam game PES 2016, menu training disediakan dengan berbagai pilihan latihan yang telah disesuaikan periode dan porsinya sendiri. Tujuannya ialah untuk melatih kontrol kita (user) dan membiasakan dengan kombinasi tombol-tombol yang menghasilkan shoot berbeda.

Hehe,, itu yang lagi ujian beneran mikir atau lagi nyari "celah",, atau lagi berniat ngasal jawab ya??

UJIAN. Sewaktu kecil pastilah kita sering membandingkan negara Indonesia yang penuh dengan ujian harian, ujian tengah semester, ujian akhir semester, ujian kenaikan kelas, ujian sbmptn, ujian SIM dll, dengan negara Australia yang katanya ujian hanya ada 1 tiap tahunnya. Kita selalu berfikir bahwa negara Australia lebih pintar daripada Indonesia karena ujiannya lebih sedikit. Pada kenyataannya, jika orang Indonesia diberi ujian sedikit (sampelnya adalah aku sendiri) belum tentu dapat sejago yang sering ujian. Aku baru dapat mengalahkan temanku setelah 10-11 kali ujian. Ingat ini: semakin kuat imannya, semakin berat ujiannya, tapi semakin Allah cinta.

Ingat ini: semakin kuat imannya, semakin berat ujiannya, tapi semakin Allah cinta.

Kawanku, sekian sudah dan semoga bermanfaat.

Salam Ganesha,
VIKI

p.s:
-main PESnya gaboleh ganggu waktu sholat, atau ilmunya bakal ga berkah
-Teman-teman yang kukalahkan di game PES ini adalah user setara level super star

Comments

  1. Anonymous15/8/16 20:12

    saya juga mulai belajar serius nih sejak pes 2016...pertama saya install di pc saya langsung ke level top player...dan fatalnya kukira itu level tertinggi..dan saya setelah sebulanan bisa menang terus lawan komputer..ga lama saya ngeh, ternyata ada level superstar..dan disitu susahh bgt meski lawan tim papan bawah liga inggris..sampe sekarang msih struggle di level superstar..dan menu training itu ngebantu bgt bener..hehe

    ReplyDelete

Post a Comment

Popular posts from this blog

FYI | Ini Hafalanku, Mana Hafalanmu??!

FYI | Arti namaku!